Dinas Komunikasi dan Informatika

Kadis Safwan: Ditangan Dingin Prof. Nelson, Progres Pembangunan di Kabupaten Gorontalo Laju Pesat

Kadis Kominfo Kabupaten Gorontalo Dr Safwan Bano

LIMBOTO – Ditangan dingin Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo progress pembangunan terus mengalami perkembangan begitu pesat. Problem kemiskinan mengalami penurunan hampir setiap tahun. Demikian pula terkait pengangguran. Menariknya lagi di Kabupaten Gorontalo saat ini Tidak Ada Lagi Desa Sangat Tertinggal dan Tertinggal.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Gorontalo Dr. Safwan Bano mengakui, desa-desa di Kabupaten Gorontalo terus membaik, bisa dilihat pada Indeks Desa Membangun (SDM). Dari 191 desa, waktu awal pertama Bupati Nelson jadi Bupati, masih ada desa sangat tertinggal dan tertinggal.

“Seiring berjalannya pembangunan di tangan Bupati Nelson, Alhamdulillah saat ini tidak ada lagi desa sangat tertinggal maupun desa tertinggal di Kabupaten Gorontalo. Sekarang kurang tiga kategori desa berkembang, desa maju dan desa desa mandiri, yang saat ini sudah ada 16 desa,” jelas Safwan.

Kata Safwan, Indikator penurunan kemiskinan dan berkembangnya desa desa ini karena Berbagai pembangunan fisik dilakukan mulai sektor Pendidikan, Kesehatan bahkan disektor pembangunan jalan dan jembatan pun direalisasikan.

Menariknya, karena berkomitmen membangun Kabupaten Gorontalo dari berbagai sektor kearah lebih baik serta atas penilaian pemerintah pusat kinerja Bupati Bersama jajarannya berkembang pesat dan terus melaju, bayangkan saja, dalam sebulan Bupati Gorontalo, Prof. Nelson Pomalingo menerima tiga penghargaan dari pemerintah pusat.

Penghargaan pertama, dari presiden RI karena dinilai berhasil dalam di bidang pembangunan kependudukan dan keluarga berencana, dengan penghargaan Satyalencana Wirakarya. Selanjutnya, penghargaan Kabupaten layak anak dari Kementerian Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Selanjutnya, karena dinilai peduli terhadap pengembangan Koperasi, kembali tahun ini bupati Nelson menerima penghargaan sebagai tokoh penggerak Koperasi utama. Ini pun meningkat kategorinya karena tahun lalu penghargaan yang sama diterima Bupati Nelson tokoh penggerak Koperasi kategori madya.

Dilihat dari Pertumbuhan ekonomi, kata Safwan merupakan salah satu indikator utama yang selalu diprioritaskan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan., pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gorontalo tumbuh sebesar 2,42 persen.

“Ini dapat dilihat geliat ekonomi yang sudah normal sejak pandemi. Bahkan Kabupaten Gorontalo memberi kontribusi terhadap perekonomian provinsi Gorontalo sebesar 31.20 persen. pendapatan per kapita Kabupaten Gorontalo sudah berada di kisaran 34,893 juta rupiah.

“Yang artinya pendapatan tiap penduduk kabupaten Gorontalo secara rata-rata sudah mencapai 34.9 juta rupiah pertahun atau kisaran 2,9 juta perbulan,”Ujar Safwan
Selanjutnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Gorontalo tahun 2021 mencapai 67,34 meningkat 0.42 poin (0,63 persen) dibandingkan capaian tahun sebelumnya (66,92).

“Secara umum jumlah penduduk miskin di Kabupaten Gorontalo dalam kurun waktu 2016-2021 mengalami tren penurunan. Kemiskinan di Kabupaten Gorontalo pada tahun 2022 kembali turun 0,18, poin dari tahun 2021=17,89 % menjadi 17,71%. Yang kita syukuri adalah penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang pada tahun 2020 pengangguran masih di angka 3.4 persen kemudian berhasil kita turunkan menjadi 2,12 persen di tahun 2021 dan atas kerja keras kita semua di tahun 2022tingkat pengangguran dapat ditekan menjadi 1,83 persen,” jelas Safwan.

pada tahun 2021 Indeks Inovasi Daerah Kabupaten Gorontalo masing predikat kurang Inovatif. Olehnya tahun 2022 melalui Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) melaksanakan kompetisi Inovasi Daerah yang diikuti oleh beberapa OPD.

Dari hasil kompetisi ini pemda mengikutsertakan inovasi pada penelitian Indeks Inovasi Daerah di Kementerian dalam Negeri dan berhasil mendapatkan nilai Indeks Inovasi Daerah 53,820 dengan Predikat “Kabupaten Inovatif”
“Saat ini proses penetapan Indeks Inovasi Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota tahun 2022 menunggui surat keputusan resmi dari Menteri Dalam Negeri.

Olehnya Pemda memberikan apresiasi serta award kepada Inovator di OPD yang berhasil menjadi pemenang kompotisi Inovasi Daerah tahun 2022 yang telah diumumkan barusan,” terang Safwan.

Kemudian juga kata Safwan, usaha ini tidak berhenti disini, setiap tahun diupayakan harus ada inovasi baru yang dilakukan kompetisi Inovasi Daerah.

“Mudah-mudahan nilai Indeks Inovasi daerah bisa meningkat lagi dimasa-masa yang akan datang.

Berikut yang disampaikan, terkait Indeks Pembangunan Statistik (IPS) sebagaimana surat dari Direktorat Jendral Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri yang telah diterima pada bulan November lalu.

Disampaikan bahwa Badan Pusat Statistik telah mengeluarkan peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2022 tentang Evaluasi penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) yang akan menghasilkan Indeks Pembangunan Statistik yang dapat digunakan menjadi ukuran kinerja penyelenggaraan statistic sectoral pemerintah daerah.”jelasnya.

“Didalam kegiatan evaluasi penyelenggaraan statistik sectoral, penilaian pada instansi pusat dan pemerintah daerah mengukur kapabilitas proses yang mencakup kebijakan proses tata Kelola dan proses manajemen penyelenggaraan statistic sectoral.

Nilai tingkat kematangan atas statistic sectoral. Mulai tingkat kematangan atas penyelenggaraan statistic sectoral yang direpresentasikan dalam bentuk Indeks Pembangunan Statistik yang menunjukan kemampuan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan statistic sectoral yang dikelompokkan menjadi lima predikat yaitu Istimewa, memuaskan,baik, cukup dan kurang,” tambah Safwan.

Laporan: Irfan Mohamad