MANADO – Bupati Nelson Pomalingo membuka kegiatan bimbingan teknis implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi yang digelar Inspektorat Kabupaten Gorontalo, di Hotel Aston Manado, Senin (7/02/2022).
Kegiatan itu bertujuan mengarahkan organisasi dalam kondisi yang optimal untuk mencapai tujuan dengan pencapaian output dan outcome yang lebih baik.
Pelaksanaan Bimtek diikuti Satgas SPIP dan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan berlangsung selama lima hari hingga Jumat depan. Karenanya Bupati Nelson mengingatkan upaya perbaikan menjadi hal penting dari penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP Terintegrasi.
Diawal pembukaan kegiatan itu, Bupati Nelson juga menyampaikan terima kasih atas pendampingan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Gorontalo. Ia mengatakan, banyak hal yang lakukan pihak BPKP sehingga pemerintah daerah berhasil meningkatkan prestasi dalam pengelolaan keuangan.
Nelson menyebut, ada beberapa pendampingan yang dilakukan BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo, antaranya, pengelolaan APBD sehingga terus bisa meraih opini WTP, pengawalan integrasi perencanaan dan penganggaran, peningkatan kapabilitas APIP sehingga bisa meraih level 3, serta pengelolaan dan pendampingan pengelolaan dana desa melalui Siskeudes.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada BPKP, kali ini kembali melakukan pendampingan terhadap implementasi SPIP Terintegrasi,” ucap Bupati Nelson.
Penyelenggaraan Bimtek Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi , dijtekankan, haruslah dapat memantapkan langkah untuk menghasilkan dampak nyata bagi pengawasan publik atas kinerja Pemerintah, utamanya dalam menjawab tuntutan masyarakat yang semakin meningkat di era informasi saat ini.
“Tekanan ini mengakibatkan tingginya kebutuhan Pemerintah atas suatu sistem pengendalian yang mampu meyakinkan pencapaian tujuan melalui perencanaan dan proses pelaksanaannya yang berkualitas,” jelasnya.
Pada tahun 2020, dikatakan, Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah meraih maturitas SPIP Level III atau dengan kategori terdefinisi. Tingkat ini menggambarkan adanya keberhasilan dalam praktik pengendalian intern dengan baik. Akan tetapi, tambah dia, evaluasi atas pengendalian intern itu seyogyanya dilakukan dengan baik dengan dokumentasi yang lengkap dan memadai.
“Pelaksanaan maturitas penyelenggaraan SPIP ini kita harapkan dapat mengidentifikasi kelemahan-kelemahan pengendalian intern serta penyebabnya. Ini ditujukan untuk dapat menyusun saran perbaikan atau area of improvement (AOI) yang tepat, sehingga dapat ditindaklanjuti untuk perbaikan efektivitas pengendalian intern sesuai dengan tujuan awal penilaian. Skor atau level saya ingatkan hanya sebuah angka, namun upaya perbaikan yang dilakukan adalah sebuah value penting yang menjadi tujuan utama dari penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP terintegrasi,” imbuhnya.
*/Rian/JohnMile
